"selamat datang di blog saya yang sangat sederhana ini :D "

Sabtu, 14 Januari 2012

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

A. Pengertian
Kumpulan individu individu di dalam masyarakat akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok sosial.Dengan adanya kelompok sosial maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstrata.
Betapa individu dan masyarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan, bahwa :
1. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya;
2. Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan (berdasarkan pengaruhnya) perubahan besa masyarakat.
Apa yang dimaksdu dengan Stratifikasi Sosial atau Pelapisan Masyarakat ?
Istilah Stratifikasi atau stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Karena itu Social Stratification sering di terjemahkan dengan PELAPISAN MASYARAKAT. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan atau status yang sama menurut ukuran masyarakatnya. Dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.
B. Pelapisan Sosial Ciri Tetap Kelompok Sosial
Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan kepada kaum laki – laki dan perempuan. Contohnya pada jaman dahulu kegiatan kaum laki – laki adalah berburu sedangkan kaum perempuan memasak.

Di dalam organisasi masyarakat primitive pun sebelum mengenal tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :
1) adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban;
2) adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa;
3) adanya pemimpin yang saling berpengaruh;
4) adanya orangorang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum (cutlawmen);
5) adanya pembagian kerja didalam suku itu sendiri;
6) adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidakstabilan ekonomi itu secara umum.
C. Terjadinya Pelapisan Sosial
-Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Orang orang yang menduduki suatu lapisan bukan secara di sengaja tetapi terjadi secara alamiah dengan sendirinya. Pengakuan – pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
Oleh karena sifatnya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk lapisan dan dasar dari pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat di mana sistem itu berlaku.
-Terjadi dengan disengaja
Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja untuk tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini di tentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang di berikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi ini mengandung dua system, yaitu:
1) Sistem Fungsional: merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat. Namun kelemahannya karena organisasi itu sudah diatur sedemikian rupa, sering terjadi masalah dalam menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
2) Sistem Skalar: merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas(vertical).
D. Pembedaan Sistem Pelapisan Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi:
1. Sistem Pelapisan Masyarakat Yang Tertutup
Di dalam sistem ini pemindahan masyarakat ke lapisan yang lain tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal yang istimewa.
Masyarakat Terbagi ke dalam :
- Kasta Brahmana : merupakan kastanya golongan-golongan pendeta dan merupakan kasta tertinggi.
- Kasta Ksatria :merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua.
- Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ketiga.
- Kasta Sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata.
- Paria : golongan dari mereka yang tidak mempunyai kasta. Misalnya kaum gelandangan, peminta dan sebagainya.
1. Sistem Pelapisan Masyarakat Yang Terbuka
Dalam sistem ini masyarakat bebas jatuh ke lapisan di bawahnya atau naik ke lapisan di atasnya. Maksudnya masyarakat bebas menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan bila dia mampu, masyarakat juga bisa turun dari jabatannya bila dia sudah tidak mampu menjalankan jabatan tersebut.
E. Beberapa Teori Tentang Pelapisan Sosial
Beberapa Teori :
1. Aristoteles mengatakan bahwa didalam tiap-tiap Negara teradapat 3 unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada ditengah-tengahnya.
2. Prof. Dr. Selo Sumardjan Soemardi SH. MA. menyatakan: selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya maka barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
3. Vilfredo Pareto, sarjana Italia menyatakan bahwa ada dua kelas yang senanatiasa berbeda setiap waktu yaitu gol.Elite dan gol.Non Elite. Perbedaan watak, keahlian dan kapasitas.
4. Gaotano Mosoa, sarjana Italia, didalam “The Rulling class” menyatakan sebagai berikut :
Didalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah. Kelas pertama (pemerintah) lebih sedikit. Kelas kedua (diperintah) lebih banyak.
5. Karl Marx : Pada pokoknya ada dua macam didalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan dalam proses produksi.
Kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota-anggota masyarakat kedalam lapisan social sebagai berikut :
1. Ukuran kekayaan : barang siapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, termasuk kedalam lapisan sosial teratas. Seperti bentuk rumah, mobil pribadi dsb.
2. Ukuran kekuasaan : barang siapa yang mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan sosial teratas.
3. Ukuran kehormatan : orang yang paling disegani dan dihormati menduduki lapisan sosial teratas. Misalnya golongan tua atau orang yang berjasa kepada masyarakat.
4. Ukuran ilmu pengetahuan : seperti gelar kesarjanaan.
Ukuran-ukuran diatas yang menonjol sebagai dasar timbulnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Jadi kriteria pelapisan sosial pada hakikatnya tergantung pada sistem nilai yang dianut oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan.
F. KESAMAAN DERAJAT
Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang-orang itu sebagai masyarakatnya mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah catatan kecil

"hidup berawal dari mimpi, karna, berawal dari mimpi kita dapat mengubah dunia kita, so don't stop get your dream "

Personalize Social Messages - Sciweavers